PERANGKAT PEMBELAJARAN K13 REVISI RPP 2019 BAHASA INDONESIA X HIKAYAT




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                            :  SMA Al Muniroh
Mata Pelajaran               :  Bahasa Indoesia
Kelas/Semester               :  X/Ganjil
Materi Pokok                  :  Mengembangkan makna (isi dan nilai)  hikayat
Alokasi Waktu                :  4x45 menit (2 Pertemuan)

A.      Kompetensi Inti (KI)
KI-3       :         Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4       :         Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B.       Kompetensi Dasar
4.7   Mengembangkan makna (isi dan nilai) hikayat

C.      Indikator Pencapaian Kompetensi   (IPK)
4.7.1  mengidentifikasi nilai-nilai dalam hikayat yang masih sesuai dengan kehidupan saat ini
4.7.2  menjelaskan kesesuaian nilai-nilai dalam hikayat dengan kehidupan saat ini dalam teks eksposisi lisan maupun tulisan hikayat

D.      Tujuan Pembelajaran
Setelah menyajikan teks hikayat, peserta didik mampu:
4.7.1  mengidentifikasi nilai-nilai dalam hikayat yang masih sesuai dengan kehidupan saat ini dengan baik
4.7.2  menjelaskan kesesuaian nilai-nilai dalam hikayat dengan kehidupan saat ini dalam teks eksposisi lisan maupun tulisan hikayat dengan benar

E.       Materi Pembelajaran 
a.  Karakeristik hikayat Indera  Bangsawan, Hikayat Indera Bangsawan, Hikayat   Si miskin
b.  Isi hikayat Indera Bangsawan, Hikayat Indera Bangsawan, Hikayat   Si miskin
c.  Nilai-nilai dalam hikayat Indera Bangsawan (moral, sosial, agama, budaya, dan penddikan).

F.       Metode Pembelajaran
1.    Pendekatan     :  Saintifik
2.    Model Pembelajaran    :  Discovery learning (Pembelajaran Penemuan)
3.    Metode           :  Tanya jawab, diskusi kelompok, kerja kelompok, presentasi

G.    Media Pembelajaran
1. Media dan Alat                         : Materi hikayat  powerpoint, LCD Proyektor
2. Bahan                                        : Teks Hikayat Indera Bangsawan, Hikayat Bayan
                                                         Budiman, Hikayat   Si miskin





H.      Sumber Belajar
a.     Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Peserta didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b.    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Pendidik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

I.          Kegiatan Pembelajaran
1.        Pertemuan pertama (2 JP)
NO
LANGKAH
PEMBELAJARAN
URAIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
1
Pendahuluan
1.      Salam pembuka
2.      Pendidik mengecek kehadiran Peserta didik
3.      Pendidik memberikan motivasi kepada Peserta didik agar semangat dan rajin belajar (lewat gerak dan lagu)
4.      Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit
2
Kegiatan Inti
Stimulasi
1.    Pendidik memberikan gambaran tentang makna nilai-nilai hikayat
2.    Pendidik bertanya jawab dengan Peserta didik mengenai makna nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat
3.    Pendidik mengajak Peserta didik untuk membaca teks Hikayat Indera Bangsawan
Identifikasi masalah
1.    Pendidik memberikan contoh analisis isi yang terkandung dalam hikayat dan masih relevan dengan kehidupan saat ini
2.    Peserta didik mengerjakan tugas analisis makna nilai-nilai  yang terkandung dalam Hikayat Indera Bangsawan
Pengumpulan data
1.    Peserta didik membentuk kelompok dengan jumlah tiap kelompok 2 anak sesuai dengan jumlah kelas, tiap kelompok ada 1 Peserta didik sebagai juru bicara
2.    Peserta didik mencari informasi tersebut dari berbagai sumber
Pengolahan data
1.    Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya masing- masing terkait jawaban yang telah ditemukan
2.    Kemudian setiap kelompok menentukan makna nilai-nilai yang telah ditemukan
Pembuktian
1.    Juru bicara tiap kelompok maju secara bergantian untuk membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas
2.    Setiap kelompok secara bergantian memberikan tanggapan terhadap hasil jawaban kelompok lain
Menarik kesimpulan
Dari jawaban dan tanggapan tiap kelompok kemudian Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai  yang terkandung dalam teks Hikayat Indera Bangsawan yang masih sesuai dengan kehiduan saat ini.
70 menit
3
Kegiatan Penutup
1.      Pendidik bersama dengan Peserta didik merefleksikan kegiatan pembelajaran terkait nilai-nilai  yang terkandung dalam teks Hikayat Indera Bangsawan yang masih sesuai dengan kehiduan saat ini.
2.      Salam penutup
10 menit

2.        Pertemuan pertama (2 JP)

NO
LANGKAH
PEMBELAJARAN
URAIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
1
Pendahuluan
1.     Salam pembuka
2.     Pendidik mengecek kehadiran Peserta didik
3.     Pendidik memberikan motivasi kepada Peserta didik agar semangat dan rajin belajar
4.     Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
2
Kegiatan Inti
Stimulasi
1.    Pendidik memberikan gambaran tentang konsep kesesuaian nilai- nilai dalam hikayat
2.    Pendidik bertanya jawab dengan Peserta didik mengenai kesesuaian nilai- nilai yang terkandung dalam hikayat
3.    Pendidik mengajak Peserta didik untuk membaca teks Hikayat Indera Bangsawan
Identifikasi masalah
1.    Pendidik memberikan contoh analisis kesesuaian nilai- nilai yang terkandung dalam hikayat dan masih relevan dengan kehidupan saat ini
2.    Peserta didik mengerjakan tugas analisis kesesuaian nilai- nilai yang terkandung dalam Hikayat Indera Bangsawan
Pengumpulan data
1.    Peserta didik membentuk kelompok dengan jumlah tiap kelompok 2 anak sesuai dengan jumlah kelas, tiap kelompok ada 1 Peserta didik sebagai juru bicara
2.    Peserta didik mencari informasi tersebut dari berbagai sumber
Pengolahan data
1.    Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya masing- masing terkait jawaban yang telah ditemukan
2.    Kemudian setiap kelompok membuat teks eksposisi berdasarkan nilai- nilai tersebut
Pembuktian
1.    Juru bicara tiap kelompok maju secara bergantian untuk membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas
2.    Setiap kelompok secara bergantian memberikan tanggapan terhadap hasil jawaban kelompok lain
Menarik simpulan
Dari jawaban dan tanggapan tiap kelompok kemudian Peserta didik menyimpulkan kesesuaian nilai- nilai yang terkandung dalam teks Hikayat Indera Bangsawan
70 menit
3
Kegiatan Penutup
1.    Pendidik bersama dengan Peserta didik merefleksikan kegiatan pembelajaran terkait identifikasi kesesuaian nilai- nilai hikayat
2.    Salam penutup
10 menit


J.      Penilaian
1.         Teknik Penilaian
Penilaian pengetahuan yang digunakan adalah teknik tes tulis
Penilaian Keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja
2.         Instrumen Penilaian
Uraian
               Observasi                                                                            
                                                                                            Gresik,   Juli 2016
Kepala Sekolah,                                                                      Pendidik Mata Pelajaran,       



SYAMSUL ANAM, M.Pd                                       MIFTAKHUL ULUM, S.Pd.

                                                           


















LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


K.      Kompetensi Dasar
4.7   Mengembangkan makna (isi dan nilai) hikayat

L.       Indikator Pencapaian Kompetensi   (IPK)
4.7.1  mengidentifikasi nilai-nilai dalam hikayat yang masih sesuai dengan kehidupan saat ini
4.7.2  menjelaskan kesesuaian nilai-nilai dalam hikayat dengan kehidupan saat ini dalam teks eksposisi lisan maupun tulisan hikayat

Petunjuk
1.        Bacalah LKPD dengan cermat!
2.        Kerjakan setiap langkah sesuai petunjuk!
3.        Jika menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas konsultasilah kepada pendidik!
4.        Bentuklah kelompok kerja (diskusi)!
Lakukan diskusi dengan tertib dan
Tugas dan lengkah kerja
1.        Bacalah teks “Hikayat Indera Bangsawan” dengan saksama!

Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang. Maka baginda pun terlalu amat sukacita dan menamai anaknya yang tua Syah Peri dan anaknya yang muda Indera Bangsawan.

Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.

Setelah mendengar kata-kata baginda, Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bermohon pergi
mencari buluh perindu itu. Mereka masuk hutan keluar hutan, naik gunung turun gunung, masuk rimba keluar rimba, menuju ke arah matahari hidup. Maka datang pada suatu hari, hujan pun turunlah dengan angin ribut, taufan, kelam kabut, gelap gulita dan tiada kelihatan barang suatu pun. Maka Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bercerailah. Setelah teduh hujan ribut, mereka pun pergi saling cari mencari.
Tersebut pula perkataan Syah Peri yang sudah bercerai dengan saudaranya Indera Bangsawan. Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuat-kuatnya. Beberapa lama di jalan, sampailah ia kepada suatu taman, dan bertemu sebuah mahligai.Ia naik ke atas mahligai itu dan melihat sebuah gendang tergantung. Gendang itu dibukanya dan dipukulnya. Tiba-tiba ia terdengar orang yang melarangnya memukul gendang itu. Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya gendang
itu, maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari gendang itu. Puteri Ratna Sari menerangkan bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda. Itulah sebabnya ia ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul. Di dalam cembul yang lain ialah perkakas dan dayang-dayangnya. Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya. Maka Syah Peri pun duduklah berkasih-kasihan dengan Puteri Ratna Sari sebagai suami istri dihadap oleh segala dayang-dayang dan inang pengasuhnya.

Tersebut pula perkataan Indera Bangsawan pergi mencari saudaranya. Ia sampai di suatu padang yang terlalu luas. Ia masuk di sebuah gua yang ada di padang itu dan bertemu dengan seorang raksasa. Raksasa itu menjadi neneknya dan menceritakan bahwa Indera Bangsawan sedang berada di negeri Antah Berantah yang diperintah oleh Raja Kabir. Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat menangkap Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu.
Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu. Baginda bertitah lagi. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.” Setelah mendengar kata-kata baginda Si Hutan pun pergi mengambil seruas buluh yang berisi susu kambing serta menyangkutkannya pada pohon kayu.Maka ia pun duduk menunggui pohon itu. Sarung kesaktiannya dikeluarkannya, dan rupanya pun kembali seperti dahulu kala. Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu. Indera Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat. Maka anak raja yang sembilan orang itu pun menyingsingkan kainnya untuk diselit Indera Bangsawan dengan besi panas.

Dengan hati yang gembira, mereka mempersembahkan susu kepada raja, tetapi tabib berkata bahwa susu itu bukan susu harimau melainkan susu kambing. Sementara itu Indera Bangsawan sudah mendapat susu harimau dari raksasa (neneknya) dan menunjukkannya kepada raja. Tabib berkata itulah susu harimau yang sebenarnya. Diperaskannya susu harimau ke mata Tuan Puteri. Setelah genap tiga kali diperaskan oleh tabib, maka Tuan Puteri pun sembuhlah. Adapun setelah Tuan Puteri sembuh, baginda tetap bersedih. Baginda harus menyerahkan tuan puteri kepada Buraksa, raksasa laki-laki apabila ingin seluruh rakyat selamat dari amarahnya. Baginda sudah kehilangan daya upaya. Hatta sampailah masa menyerahkan Tuan Puteri kepada Buraksa. Baginnda berkata kepada sembilan anak raja bahwa yang mendapat jubah Buraksa akan menjadi suami Puteri.
Untuk itu, nenek Raksasa mengajari Indrra Bangsawan. Indra Bangsawan diberi kuda hijau dan diajari cara mengambil jubah Buraksa yaitu dengan memasukkan ramuan daun-daunan ke dalam gentong minum Buraksa. Saat Buraksa datang hendak mengambil Puteri, Puteri menyuguhkan makanan, buah-buahan, dan minuman pada Buraksa. Tergoda sajian yang lezat itu tanpa pikir panjang Buraksa menghabiskan semuanya lalu meneguk habis air minum dalam gentong. Tak lama kemudian Buraksa tertidur. Indera Bangsawan segera membawa lari Puteri dan mengambil jubah Buraksa.
Hatta Buraksa terbangun, Buraksa menjadi lumpuh akibat ramuan daun-daunan dalam air minumnya. Kemudian sembilan anak raja datang. Melihat Buraksa tak berdaya, mereka mengambil selimut Buraksa dan segera menghadap Raja. Mereka hendak mengatakan kepada Raja bahwa selimut Buraksa sebagai jubah Buraksa. Sesampainya di istana, Indera Bangsawan segera menyerahkan Puteri dan jubah Buraksa. Hata Raja mengumumkan hari pernikahan Indera Bangsawan dan Puteri. Saat itu sembilan anak raja datang. Mendengar pengumuman itu akhirnya mereka memilih untuk pergi. Mereka malu kalau sampai niat buruknya berbohong diketahui raja dan rakyatnya. Sumber: Buku Kesusastraan Melayu Klasik



















Dapatkah kamu memahami isi teks hikayat yang dibacakan tadi? Untuk mengecek
pemahaman kamu, jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Siapakah Indera Bangsawan?
2. Bagaimana keadaan kelahiran Indera Bangsawan?
3. Siapakah putri yang ditolong oleh saudara kembar Indera Bangsawan?
4. Apa yang dilakukan Syah Peri setelah berpisah dengan Indera Bangsawan?
5. Mengapa Indera Bangsawan dan Syah Peri terpisah?
6. Bagaimanakah cara Indera Bangsawan mengalahkan Buraksa?
7. Bagaimana cara Indera Bangsawan masuk ke dalam istana Raja Kabir?
8. Siapakah yang selalu menolong Indera Bangsawan sehingga ia selalu bisa melakukan hal sulit yang diminta Raja Kabir?
9. Apakah Putri Kemala Sari mengetahui penyamaran Indera Bangsawan?
10. Apa amanat yang dapat dipetik dari cerita hikayat di atas?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
B. Setelah kalian menjawab pertanyaan tersebut dengan benar lalu analisislah nilai-nilai dalam hikayat yang masih sesuai dengan kehidupan saat ini
Kutipan Hikayat
Analisis





















Nama Siswa/
Kelompok
Nilai
Paraf
Guru
Orang tua




















Post a Comment

0 Comments